Seorang anak kecil duduk diantara anak tangga di sebuah bangunan dengan topi di kakinya.
Dia memegang sebuah papan yang bertuliskan : "Aku buta, tolong aku." Saat itu hanya ada beberapa koin saja di dalam topinya.
Kemudian seorang pria melintas di depannya. Pria itu mengambil beberapa koin dalam kantongnya dan menaruhnya ke dalam topi anak tersebut. Pria itu kemudian mengambil papan pada anak kecil itu, membalikkan papan itu dan menulis sesuatu disana, lalu memberikannya kembali dan berjalan meninggalkan anak kecil tersebut.
Sesaat kemudian begitu banyak orang yang memberikan uang kepada anak kecil yang buta itu dan segera topi itu terisi semakin penuh. Pada sore harinya pria yang mengganti tulisan di papan tadi, melintas kembali untuk melihat perubahan apa yang terjadi.
Anak kecil itu mengenali suara langkah kakinya dan bertanya, "Apakah kamu yang mengganti tulisan pada papanku pagi hari ini? Apa yang kamu tulis?" Pria tersebut menjawab, "Aku menulis apa yang kamu tulis, hanya saja dengan cara yang berbeda. Aku menulis : Hari ini adalah hari yang indah, hanya saja aku tidak bisa melihatnya." :)
Kedua kalimat tersebut memberi arti yang sama bahwa anak kecil itu tidak bisa melihat karena ia buta.
Kalimat 1 memberitahukan secara langsung bahwa anak kecil tersebut buta.
Sedangkan kalimat 2 memberitahukan bahwa anak itu mensyukuri hari ini walau ia tidak bisa melihat indahnya, dan mereka sungguh beruntung bahwa mereka tidak buta.
Yang bisa kita petik dari cerita ini adalah Berpikir dengan cara yang positif. Ketika hidup memberi kamu 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah bahwa hidup juga memberi kamu 1.000 alasan untuk tersenyum.
Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki.
Title : renungan : Aku buta, tolong aku.
Description : Seorang anak kecil duduk diantara anak tangga di sebuah bangunan dengan topi di kakinya. Dia memegang sebuah papan yang bertuliskan : "...
Rating : 4.0 stars based on 100 reviews