Seorang ahli budaya dan artefak Mesir berkebangsaan Italia, Giuseppina Capriotti, menemukan patung bayi kembar Cleopatra VII. Patung bayi laki-laki dan perempuan ini ditemukan di museum di dekat Kuil Dendera, di barat Sungai Nil, Mesir. Dilansir dari International Business Times, Selasa (24/4), museum ini sendiri sudah ditemukan sejak tahun 1918.
Kedua anak kembar Cleopatra, Alexander Helios (Matahari) dan Cleopatra Selene (Bulan), merupakan hasil hubungannya dengan Mark Anthony. Diyakini, ini bukanlah anak pertama Cleopatra karena sebelumnya ia sudah memiliki dua anak.
Menurut penjabaran Capriotti, patung bayi kembar ini bisa dikenalinya berdasarkan analisa lambang yang dipublikasikan Polish Centre of Mediterranean Archaeology di University of Warsaw, Polandia. Patung itu sepanjang 33 kaki (sekitar 10,05 meter) dan menunjukan dua anak telanjang, laki-laki dan perempuan.
Si anak lelaki memiliki piringan berbentuk Matahari di kepalanya. Sedangkan si anak perempuan memiliki piringan berbentuk Bulan dan bulan sabit. Kedua piringan ini diukir bersama dengan Mata Horus --simbol umum digunakan dalam karya seni Mesir.
"(Ukiran) itu menunjukan dua anak telanjang, satu lelaki dan satu perempuan, dengan ukuran identik, berdiri di antara dua lilitan ular. Setiap sosok (anak) saling merangkul sedangkan satu tangan lain memegang ular," ujar Capriotti yang berasal dari Italy's National Research Council.
Sayangnya, kata Capriotti, wajah kedua anak ini tidak terlihat dengan jelas. Tapi bisa terlihat jika si bayi lelaki memiliki rambut keriting dan kepang di sisi kanan kepalanya. Sedangkan saudara kembarnya memiliki gaya rambut yang disebut gaya potongan rambut melon. Gaya ini lazim ditemui dalam dinasti Ptolemaic, terutama di bawah kekuasaan sang Ibu, Cleopatra.
Cleopatra dianggap sebagai perempuan tercantik di masanya. Ia juga disebut sebagai penguasa terakhir Mesir. Namun, kematiannya masih menjadi misteri hingga saat ini.
Beberapa teori menyebut jika perempuan ini tewas bunuh diri bersama Mark Anthony dengan gigitan ular. Tapi sebuah studi dari ahli sejarah berkebangsaan Jerman di tahun 2010, Christoph Schafer, mengatakan, jika Cleopatra meninggal setelah menenggak obat koktail.
(
Zika Zakiya) #nationalgeographic